Untuk yang ke tiga kalinya PT Semen Indonesia (SI) mengadakan
Wisata Edukasi Green Industry. Dimana PT. SI mengundang para netizen, aktifis
dan penggiat sosial media untuk ikut serta berperan dalam mendukung terwujudnya
Green Industry di Indonesia.
Tidak berbeda jauh dengan Wisata Edukasi Green Industry
(WEGI) yang pertama, WEGI3 mengajak para peserta mengunjungi beberapa UKM mitra
binaan PT. Semen Indonesia, keliling pabrik Semen Indonesia, serta diskusi
bersama para direksi PT. Semen Indonesia. Hanya saja ada sedikit tambahan di
WEGI3 yaitu kunjungan ke Pelabuhan milik PT. Semen Indonesia, pelabuhan yang
khusus hanya untuk kapal-kapal yang berkepentingan dengan pabrik, missal kapal
pengangkut baru bara, dll. Juga kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ‘Waste
to Zero’ yang dibuat di tanah bekas tambang PT Semen Indonesia di Ngipik,
Gresik.
Pada Wisata Green Industri yang ke 3 di Tuban ini, kuota
peserta lebih banyak, yang di bagi menjadi 3 kelompok penjemputan bus dari
panitia yaitu dari arah Semarang, Jogja, dan Surabaya.
Pada kloter Semarang berangkat pukul 6.oo pagi menuju Tuban.
Penerapan Corporation Social
Responsibility (CSR) PT.
Semen Indonesia
Pada acara WEGI 1 pada bulan Desember 2014 silam, sudah
banyak dipaparkan mengenai program CSRnya PT. Semen Indonesia oleh Bpk. Ir.
Wahyudi Heru. Mengenai program yang diberi nama singkatan BERSINERGI(Bersama
Semen Indonesia Cerdaskan Negri) PT. Semen Indonesia mampu mewujudkan bentuk
kepedulianya terhadap perkembangan perekonomian, pendidikan, infrastruktur dan
pelestarian lingkungan.
Diantaranya adalah melaui pembinaan terhadap beberapa UKM yang
berpotensi untuk berkembang. Beberapa UKM yang sudah berhasil sukses bersama
PT. Semen Indonesia adalah Sanggar Batik Tulis Tenun Gedog Sekar Ayu di Desa
Kedung Rejo Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban. Merupakan galeri sekaligus sanggar
batik yang ditekuni oleh Ibu Uswatun Hasanah sejak tahun belasan tahun lalu. Di
sanggar ini tidak hanya anak-anak muda yang belajar membatik, tapi banyak juga
ibu-ibu yang belajar sekaligus bekerja di sanggar tersebut.
Beberapa penghargaan sudah berhasil diraihnya melalui
ketekunannya produksi dan publikasinya. Diantara penghargaan yang sudah
didapatnya yaitu anugerah tertinggi bidang industri, Upakarti
2010, untuk kategori jasa pelestari dari pemerintah Tuban, selain itu beliau
juga terpilih sebagai juara utama Anugerah UKM PT. Semen Indonesia tahun 2010.
Setelah mengunjungi beberapa UKM, peserta diajak menuju
pelabuhan PT. Semen Indonesia. Dimana pelabuhan ini hanya digunakan untuk
kepentingan PT. SI seperti pengangkutan batu bara, pengiriman semen jalur laut,
dll.
Diskusi bersama
para direksi PT. Semen Indonesia | Menjawab banyak pertanyaan dengan ilmu
pengetahuan baru
Ishoma selesai acara dilanjutkan dalam ruang auditorium,
untuk berdiskusi bersama para direksi PT. Semen Indonesia. Ada empat orang
narasumber yang telah berjajar di depan peserta antara lain Bpk.
Prasetyo Utomo sebagai Direktur Produksi Semen Gresik, Bpk. Wahjudi Heru
sebagai Kadept CSR Semen Indonesia, Bpk. Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan,
dan Bpk. Abimanyu sebagai Kabiro Komunikasi Perusahaan.
Banyak yang dijelaskan saat diskusi tersebut. Salah satu
yang bisa dibilang paling menarik adalah pemaparan rencana pembangunan pabrik
semen di Rembang. Karena rencana pembangunan pabrik oleh PT. Semen Indonesia di
Rembang penuh kontrovesrsi, pemaparan oleh Bpk. Agung Wiharto ini cukup bisa
menjawab banyak pertanyaan yang selama ini masih bergantungan tanpa jawaban.
Pak Agung menerangkan rencana pembangunan pabrik di Rembang
ini menggunakan video 3D yang cukup detail. Pabrik Rembang akan dibangun dengan
teknologi yang paling canggih saat ini. Tentu lebih canggih dari pabrik Tuban
yang benar benar sudah menerapkan 3P ini: Profit, Planet and People. Menurut
penjeasan pak Agung juga, nantinya pabrik di Rembang sudah akan menggunakan yang
namanya teknologi Electrostatic Precipitator
(EP). Sehingga debu electrostatic yang keluar, segera ditangkap
oleh teknologi tersebut. Electrostatic ini dipasang di raw mill dan cooler
dengan efisiensi 99% dengan hasil standar emisi debu maksimal sebesar 3 mg/Nm³
atau bisa dikatakan jauh dibawah yang dipersyaratkan oleh Pemerintah RI yaitu
sebesar 50 mg/Nm³.
Diskusi berjalan ramai dengan antusias peserta yang begitu
aktif dengan banyak pertanyaan. Hingga hamper maghrib, diskusi baru ditutup
dengan pembagian doorprize untuk para penanya dan peserta yang beruntung.
Setelah itu, ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Bpk. Novianto, moderator
diskusi tadi. Dan akhirnya semua peserta kembali diantar bus menuju pool
penjemputan masing-masing.